Jenis Gelombang | Pembagian | Frekuensi | Panjang Gelombang | Energi |
Sinar Gamma | | > 30 Ehz | < 10 pm | > 124 keV |
Sinar X | Hard X-Ray | 3 EHz – 30 Ehz | 100 – 10 pm | 12,4-124 keV |
Soft X-Ray | 30 PHz – 3 Ehz | 10 nm – 100 pm | 124 eV – 12,4 keV | |
Ultra Violet | Extreme UV | 3 PHz – 30 PHz | 100 nm – 10 nm | 12,4 – 124 eV |
Near UV | 789 THz – 3 PHz | 380 nm – 100 nm | 3 – 12,4 eV | |
Cahaya Tampak | Violet | 668-789 THz | 450-380 nm | 1,24 – 3 eV |
Biru | 631-668 THz | 475-450 nm | ||
Cyan | 606-631 THz | 495-476 nm | ||
Hijau | 526-606 Tz | 570-495 nm | ||
Kuning | 508-526 THz | 590-570 nm | ||
Jingga/Oranye | 484-508 THz | 620-590 nm | ||
Merah | 400-484 THz | 750-620 nm | ||
Inframerah | Near Infrared | 30 THz – 400 THz | 5 μm – 700 nm | 124 meV – 1,24 eV |
Mid Infrared | 3 THz – 30 THz | (25-40) – 5 μm | 12,4 – 124 meV | |
Far Infrared | 300 GHz – 3 THz | (200-350)–(25-40) μm | 1,24 – 12,4 meV | |
Gelombang Mikro | Extremely High Frekuency (EHF) | 30 GHz – 300 GHz | 1 cm – 1 mm | 124 μeV – 1,24 meV |
Super High Frequency (SHF) | 3 GHz – 30 GHz | 10 cm – 1 cm | 12,4 – 124 μeV | |
Ultra High Frequency (UHF) | 300 MHz – 3 GHz | 1 m – 10 cm | 1,24 – 12,4 μeV | |
Gelombang Radio | Very High Frequency (VHF) | 30 MHz–300 MHz | 10 m – 1 m | 124 neV – 1,24 μeV |
High Frequency (HF) | 3 MHz – 30 MHz | 100 m – 10 m | 12,4 neV – 124 neV | |
Medium Frequency (MF) | 300 kHz – 3 MHz | 1 km – 100 m | 1,24 neV – 12,4 neV | |
Low Frequency (LF) | 30 kHz – 300 kHz | 10 km – 1 km | 124 peV – 1,24 neV | |
Very Low Frquency (VLF) | 3 kHz – 30 kHz | 100 km – 10 km | 12,4 – 124 peV |
Pada beberapa referensi, nilai-nilai pada tabel di atas ada perbedaan meskipun kecil. Dalam astronomi gelombang mikro kadang-kadang dimasukkan ke dalam kelompok gelombang radio. Khusus untuk gelombang cahaya tampak biasanya dinyatakan dalam satuan Amstrong (1 Å = 10-10 m), atau besarnya diantara 4500 Å – 7500 Å. Hubungan frekuensi dengan panjang gelombang dari gelombang elektromagnetik adalah sbb. : c = λ.f, dengan c adalah kecepatan cahaya (c = 2,9979 x 108 m/s), λ adalah panjang gelombang dan f adalah frekuensi gelombang.
Dari berbagai jenis gelombang elektromagnetik ini, ternyata seluruhnya dipancarkan oleh sebuah bintang dan seluruh benda-benda di alam semesta, bahkan alam semesta sendiri memberikan pancaran gelombang elektromagnetik yang disebut Radiasi Latar Belakang meskipun dengan intensitas yang berbeda-beda untuk setiap panjang gelombangnya.
Sebagai contoh misalnya Bintang Betelgeuse, salah satu bintang yang terang di rasi Orion, adalah sebuah bintang yang memiliki temperatur efektif sekitar 3500 K, dan bintang dengan suhu tersebut memancarkan seluruh gelombang elektromagnetik tetapi intensitas maksimum yang dipancarkan berada pada panjang gelombang infra merah yang dekat ke warna merah, sehingga dengan mata telanjangpun kita dapat melihat bintang ini berwarna kemerahan.
Hal ini berbeda dengan bintang Rigel yang sama-sama merupakan bintang yang terang di rasi Orion, memiliki temperatur efektif sekitar 11.000 K, tentu saja memancarkan seluruh gelombang elektromagnetik juga, tetapi intensitas maksimum yang dipancarkan berada pada panjang gelombang ultra violet yang dekat ke warna biru sehingga dengan mata telanjangpun kita bisa melihat bintang ini berwarna kebiruan.
Rasi Orion, dengan dua bintang terterangnya, Betelgeuse yang kemerahan dan ditunjukkan oleh panah di atas dengan Rigel yang kebiruan ditunjukkan oleh panah di bawah |
Selain bintang, materi antar bintang yang berupa gas atau debu yang dingin juga memancarkan gelombang elektromagnetik terutama dalam daerah panjang gelombang radio. Inti galaksi yang sangat aktif dapat memancarkan gelombang sinar X atau sinar Gamma, bintang ganda yang salah satu pasangannya adalah black hole dapat memancarkan sinar X, Bintang-bintang muda yang terbentuk di dalam materi antar bintang yang pekat sehingga tidak bisa dilihat teleskop optik mampu terlihat oleh teleskop yang menangkap radiasi inframerah. Jadi betapa banyaknya informasi yang kita terima jika kita mampu menangkap dan menganalisis seluruh panjang gelombang yang ada.
Gelombang elektromagnetik dari seluruh alam semesta |
Galaksi Bima Sakti yang difoto dalam berbagai macam panjang gelombang, memberikan informasi yang semakin lengkap tentang galaksi kita ini |
Betapa besar kekayaan alam semesta yang bisa digali melalui analisis gelombang elektromagnetik. Meskipun ada hambatan yang cukup besar, yaitu ternyata atmosfer Bumi tidak mengijinkan banyak gelombang elektromagnetik melewatinya hingga sampai ke teleskop atau mata pengamat yang ada di Bumi. Atmosfer Bumi hanya mengijinkan gelombang cahaya tampak dan gelombang radio saja yang lewat (disebut jendela radio dan jendela optik). Meskipun biayanya miliaran dolar, manusia dengan segala keingintahuannya akan alam semesta meluncurkan berbagai macam satelit dan teleskop ke ruang angkasa agar dapat menangkap kekayaan alam semesta yang disampaikan melalui gelombang elektromagnetik yang tersebar di ruang angkasa.
Jendela optik pada atmosfer Bumi (Kredit: Wikipedia) |